Navigasi Mobile

Jumat, 25 April 2014

,

Kisah Tentang Kandang Kuda

suzukijakarta1 - 19.45
Ini adalah kisah nyata tentang seseorang anak pelatih kuda
Saat ia masih kecil, ayahnya sebagai pelatih kuda sering berpindah-pindah rumah, untuk melatih kuda dari kandang ke kandang, dari peternakan ke peternakan, .Karena itu, kegiatan sekolahnya sering terganggu. Suatu hari, ketika dia sudah duduk di bangku SMA, guru memintanya untuk menulis tentang apa yang dia inginkan ketika dewasa. Dia tidak ragu dan menulis tujuh halaman kertas tentang cita-citanya untuk menjadi pemilik peternakan kuda, ia menulis dengan sangat rinci mulai dari lokasi bangunan, kandang dan bahkan rumahnya kelak.
Dua hari kemudian gurunya mengembalikan kertas tentang cita-cita yang ia telah ia kumpulkan,dan anak itu mendapatkan nilai F. Setelah pelajaran selesai ia menghampiri gurunya dan bertanya:" Mengapa saya mendaptkan nilai F?". Guru menjawab:" Cita-cita kamu sangat tidak realistis untuk anak laki- laki seperti Kamu, yang tidak memiliki uang, tidak memiliki sumber daya dan berasal dari keliling keluarga tidak mampu. Tidak ada kemungkinan bahwa Kamu akan mencapai tujuan besar suatu hari, cobalah cita cita yang lebih realistis yang bisa kamu gapai." Kemudian gurunya menawarkan untuk menulis ulang kertas dengan lebih cita-cita yang lebih realistis, untuk memperbaiki nilai
Anak itu pulang dan bertanya kepada ayahnya, tentang bagaimana ia harus bertindak. Sang ayah menjawab:" Keputusan ini sangat penting untukmu. jadi kamu yang harus memutuskan sendiri".
Setelah beberapa hari anak itu membawa kertas yang sama untuk gurunya. Tidak ada perubahan dibuat. Dia mengatakan:" Nilaiku tetap F dan aku akan tetap menjaga  impianku"
Anak itu bernama Monty Roberts sekarang memiliki rumah seluas 1200 meter persegi di tengah 200 hektar peternakan kuda dan ia masih menyimpan kertas sekolah yang mendapatkan nilai F tersebut, dan sekarang dipasang bingkai dan digantung diatas perapian.
Ingatlah,untuk selalu mejaga mimpi kita, jangan biarkan seorangpun merampasnya dari kita

0 komentar:

Posting Komentar