Navigasi Mobile

Sabtu, 20 September 2014

,

DENGAN TIDA BERBOHONG KITA SEHAT ?

suzukijakarta1 - 18.23


  • sebuah penelitian sarap dan kedokteran dengan tida Mengatakan yang sebenarnya bisa merusak kesehatan Anda. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa mengurangi berbohong dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik seseorang, bahkan mencegah radang tenggorokan dan sakit kepala.
  • Temuan penelitian bertajuk 'Science of Honesty' itu dipaparkan dalam American Psychological Association.
  • Penelitian ini membuktikan, orang yang mengurangi berbohong, meskipun berbohong untuk kebaikan, meningkat kondisi kesehatannya hanya dalam 10 minggu.
  • Psikolog Universitas Notre Dame di Indiana, AS, menanyai 110 reponden berusia 18 hingga 71 tahun untuk menjalani tes deteksi kebohongan dan tes kesehatan secara menyeluruh. 
  • Setiap minggu selama 10 minggu, para peneliti menilai hubungan antarrelasi pada responden, dengan mengukur jumlah kebohongan yang mereka katakan baik besar maupun kecil.
  • Para ilmuwan membagi responden ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama diminta tidak mengatakan bohong baik besar maupun kecil selama 10 minggu masa penelitian, sementara kelompok kedua tidak diberikan instruksi apa pun mengenai kebohongan.
  • "Kami menemukan bahwa responden dapat dengan sengaja dan secara dramatis mengurangi kebohongan mereka sehari-hari, dan inilah yang akan dikaitkan dengan kesehatan mereka yang meningkat secara signifikan," kata kepala penelitian itu, Professor Anita Kelly, sebagaimana dikutip MedicalDaily.com
  • Diperkirakan orang Amerika rata-rata 11 kali berbohong  sepekan. Kelompok responden pertama yang diminta mengurangi tiga kebohongan dalam satu minggu, mengaku merasakan  cemas atau terpuruk yang jarang mereka rasakan. Selain itu, keluhan mengenai radang tenggorokan dan sakit kepala juga berkurang.
  • Intinya, para responden yang mengurangi bohong selama penelitan berlangsung, telah meningkat kesehatan fisik dan mental nya.
  • "Data yang telah kami analisa menunjukkan bahwa ada peningkatan hubungan secara signifikan yang berguna untuk meningkatkan kesehatan dan ini terkait dengan kurangnya berkata bohong," ujar salah satu peneliti yang ahli statistik, Lijuan Wang.
  • Para responden yang tergabung dalam kelompok 'tanpa berkata bohong', mengatakan bahwa kini mereka mencoba untuk berkata jujur dibandingkan membesar-besarkan pencapaian mereka, berhenti untuk mencari alasan atas keterlambatan mereka, atau alasan kenapa mereka gagal dalam menjalankan tugas. 
  • Sebagai gantinya, pada responden menhindari berkata bohong dengan menjawab pertayaan yang menyulitkan, dengan pertanyaan lain untuk mengalihkan perhatian.

  •  Tidak berbohong dapat meningkatkan kadar kesehatan seseorang. Itulah kesimpulan yang didapatkan dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anita Kelly, PhD, seorang professor dari University of Notre Dame.
  • Penelitian ini mengikutsertakan 110 orang usia 18-71 tahun yang dibagi ke dalam 2 kelompok. Kelompok yang pertama diminta untuk tidak berbohong selama 10 minggu sementara kelompok lainnya diminta untuk menghitung berapa sering mereka berbohong dalam kurun waktu yang sama. Dalam kurun waktu tersebut setiap peserta penelitian diberikan pertanyaan mengenai kondisi hubungan antarmanusia yang mereka alami, kesehatan emosi dan kesehatan fisik. Terkait kesehatan fisik, para peserta ditanyakan mengenai keluhan sakit kepala atau sulit tidur.
  • Setelah masa penelitian berakhir, maka disimpulkan bahwa kedua kelompok berbohong lebih sedikit dengan kelompok yang diminta untuk tidak berbohong melakukan kebohongan jauh lebih sedikit daripada kelompok lainnya.
  • Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa  kelompok yang berbohong lebih sedikit juga ternyata mengalami keluhan kesehatan fisik lebih sedikit. Saran Dokter  Puasa Ngga Gampang Sakit)
  • Secara medis, hal ini diduga karena hubungan antarmanusia yang lebih sehat dan berbasis rasa percaya satu sama lain memberikan pengaruh baik bagi kesehatan mental dan kesehatan fisik. Hubungan yang tidak didasari kebohongan akan memberikan landasan rasa percaya antarindividu sehingga membuat manusia tidak mengalami stres dan meningkatkan rasa percaya diri. Ini memberikan pengaruh positif pada kesehatan fisik.
  • Menurut sang peneliti, penelitian ini memang ditujukan untuk memotivasi setiap orang untuk tidak banyak berbohong sehingga hubungan antarmanusia lebih harmonis dan bebas tekanan yang tidak perlu.
  • dan banyak buku dan agam memberitahukan bahwa berbohong itu dosa besar yang akan terus membesar dan bisa merusak hidup kita d kedepanya dan sayangngilah diri ita dengan tida berbohong dan berdusta 

0 komentar:

Posting Komentar